Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Kamis, 11 November 2010

Mau Sehat? Makan Ikan Dong!

Beruntunglah kita semua yang tinggal di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar Negara Indonesia ini terdiri dari wilayah perairan. Dengan begitu, Indonesia kaya akan sumber daya ikan laut. Namun sayang, sebagian besar dari kita tidak berminat untuk mengonsumsi ikan laut. Dan itu adalah sebuah kesalahan yang besar. Hal itu akan kalian sadari setelah membaca beberapa uraian di bawah ini.

Ikan laut memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Mengonsumsi ikan laut sejak dini dapat meningkatkan perkembangan dan kecerdasan otak serta mencegah datangnya penyakit degeneratif (penyakit yang mengiringi penuaan).

Salah satu kandungan gizi ikan laut yang sangat penting adalah omega 3 (EPA dan DHA). Beberapa jenis ikan laut yang mempunyai kandungan omega 3 yang banyak adalah ikan tuna, ikan salmon, ikan tongkol, ikan tengiri, dan masih banyak lagi.

Peran omega 3 adalah untuk mencegah penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya. Asam lemak omega 3 berperan dalam melindungi jantung dengan kemampuannya untuk menurunkan kolesterol dalam darah, memperbaiki fungsi dinding pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah terjadinya penggumpalan darah. Deretan manfaat ikan ini bagi jantung masih bertambah lagi seiring penelitian para ilmuwan. Salah satu yang terbaru adalah mencegah timbulnya fibrilasi atial ( FA), suatu jenis gangguan irama jantung yang sering terjadi pada orang tua. Bukti ini dimuat dalam jurnal Circulation sebuah jurnal kesehatan terkemuka pada tahun 2004.

Selain itu, omega 3 juga bisa mengatasi beban penderita penyakit asma, rematik, penyakit kulit, komplikasi diabetes dan kanker payudara. Bahkan ada indikasi masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan memiliki umur harapan hidup rata-rata lebih panjang daripada masyarakat yang kurang mengkonsumsi ikan.

Tahukah kamu? Ternyata, pertumbuhan sel otak manusia sangat tergantung pada kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan sampai balita. Bila pada masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak tersebut akan tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal. Oleh karena itu, sejak ibu hamil perlu mengkonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai bayi yang dikandungnya lahir.

Setelah bayi bisa makan nasi tim perkenalkan ikan sampai usia selanjutnya. Banyak penelitian tentang peranan minyak ikan dalam menurunkan resiko penyakit jantung. Di dalam minyak ikan ada asam lemak tidak jenuh omega 3 terutama yang disebut eikosapentaenoat (EPA) dan dakosaheksaenoat (DHA).

Percobaan pada hewan maupun manusia membuktikan bahwa keduanya dapat menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan lipoprotein darah. Dengan demikian minyak ikan dapat menurunkan risiko terjadinya aterosklerosis. Asam-asam lemak tidak jenuh yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak jagung, minyak kacang, minyak kedelai, dan sebagainya juga mempunyai pengaruh serupa.

Namun, minyak ikan mempunyai kelebihan dan keunikan terutama pada kasus kadar lemak darah tinggi yaitu bisa menurunkan lemak darah tersebut. Selain ikan bermanfaat untuk kesehatan jantung, ikan juga mengandung kalori rendah sehingga bagi orang-orang yang sedang mengikuti program diet penurunan berat badan mengkonsumsi ikan bermanfaat ganda asal diolah dengan sedikit lemak.

Selain manfaat ikan untuk kesehatan, perlu diketahui pula kandungan histamin pada jenis ikan seperti tongkol, kembung, cakalang, dan tuna secara alami yang bisa menyebabkan keracunan. Keracunan itu tidak hanya disebabkan oleh kelompok ikan yang secara alami sudah mengandung histamin tetapi juga bisa disebabkan oleh ikan lain yang kurang segar mutunya. Makin tinggi tingkat kerusakan ikan, makin banyak histamin yang terbentuk pada ikan. Konsumsi histamin dalam jumlah rendah (8-10 mg) tidak membahayakan.

Gejala keracunan akan timbul apabila mengkonsumsi 70 sampai 1000 mg histamin. Gejala keracunan yang tampak adalah muntah-muntah, bibir bengkak, sakit kepala, mual, muka kemerah-merahan, gatal-gatal, dan badan lemas. Meskipun histamin bisa membuat keracunan, namun belum ada kejadian keracunan bisa mematikan. Karena itu perlu upaya makan ikan yang kesegarannya terjamin.

Jangan disamakan alergi terhadap ikan dengan keracunan oleh ikan karena munculnya gejala yang sama. Keracunan bisa dihindari tetapi alergi tidak bisa dihindari. Karena itu biasanya orang yang alergi ikan setelah makan ikan menelan pil antihistamin supaya tidak ada reaksi alergi. Untuk menghindari keracunan ikan, belilah ikan yang segar, segera buang isi perut sebelum diolah dan bila tidak segera dikonsumsi simpan di freezer. Upaya ini juga untuk menghindari tumbuhnya bakteri pembusuk karena jumlah histamin ikan dipengaruhi jumlah bakteri pada ikan tersebut.

Terus, bagaimana caranya untuk memilih ikan yang baik?

Perhatikan hal-hal berikut ini untuk mendapatkan ikan yang berkualitas baik,

1. Warna kulit terang dan cerah

2. Daging ikan bila ditekan terasa keras.

3. Mata jernih menonjol dan cembung

4. Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang lepas.

5. Insang berwarna merah

6. Sirip kuat

7. Kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Tidak berbau busuk.

Apa sih, ciri-ciri ikan yang sudah tidak layak dikonsumsi (bisa dikatakan sudah busuk)?

Ini dia ciri-cirinya :

1. mata suram dan tenggelam;

2. sisik suram dan mudah lepas;

3. warna kulit suram dengan lendir tebal;

4. insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;

5. dinding perut lembek;

6. warna keseluruhan suram dan berbau busuk.

Seperti yang kita ketahui, ikan adalah sumber protein yang murah dan lezat. Sayangnya, masih banyak orang yang enggan mengonsumsinya. Alasan utamanya, baunya amis, dan durinya bikin repot saat menikmatinya.

Agar "fobia" kalian terhadap ikan bisa lenyap, coba ikuti beberapa trik untuk mulai mencintai ikan berikut ini.

1. Baunya amis!

Ikan yang berbau amis, artinya tidak segar. Ikan mentah yang segar seharusnya berbau segar khas ikan. Anda bisa kok, bertanya pada si penjual, bagaimana memilih ikan segar. Ciri ikan segar yang paling mudah dikenali adalah, insangnya masih berwarna merah segar, dan matanya terlihat cembung dan jernih.

Setelah membeli ikan, sebaiknya Anda segera memasaknya karena ikan tidak setahan daging atau unggas. Jika Anda baru akan memasaknya besok, masukkan ke dalam kantong berisi es, dan simpan di bagian belakang freezer. Daging ikan untuk steaks atau fillet sebaiknya dibungkus rapat dalam plastik rangkap, namun ikan utuh bisa diletakkan langsung di atas kantong es. Anda juga bisa membeli ikan beku jika memang baru berniat memasaknya lain hari.

2. Hanya suka nugget ikan

Mau bentuknya mentah, matang, berbentuk ikan utuh atau sudah diolah jadi nugget, artinya sama: Anda tetap suka ikan. Anda masih bisa mendapatkan manfaat gizinya, kok. Bahkan, Anda bisa menghemat waktu Anda untuk mengolahnya. Anda tinggal menambahkan sayuran dan saus tartar agar nugget ikan bisa menjadi sajian yang lebih sehat.

3. Tak mau repot dengan durinya

Ikan yang berduri banyak, seperti ikan mas, ikan bandeng, ikan kembung, dan lain sebagainya, memang membuat Anda repot. Meskipun sudah menyisihkan durinya, saat mengunyah Anda tetap harus memanfaatkan kelincahan lidah kalau-kalau masih ada duri yang tersembunyi. Bila tak ingin repot membersihkan duri, pilih saja ikan yang berduri jarang, seperti tuna, marlin, tongkol, atau ikan todak.

Anda juga bisa membeli fillet ikan yang sudah bebas duri. Ikan yang besar seperti salmon atau ikan pecak memiliki tulang utama meskipun sudah diolah dalam bentuk fillet atau steak, namun tulang itu selalu berada di posisi yang sama sehingga mudah dibersihkan.

4. Harus dimasak jadi apa?

Memang bosan jika berulangkali harus digoreng atau dibakar. Hal ini wajar saja. Banyak pemasak pemula yang enggan memasak ikan karena tak punya ide bagaimana mengolahnya, dan selain itu juga khawatir memasaknya terlalu matang sehingga hancur.

Selain digoreng biasa, Anda bisa melumuri ikan dengan tepung panir lalu menggorengnya. Bisa juga dengan mengolahnya sebagai sup ikan, tumis ikan, atau memasaknya bersama pasta. Dikukus dengan bumbu bawang putih juga bisa. Agar dagingnya tidak remuk, ikan harus menjadi bahan terakhir yang dimasak.

5. Tak suka kulitnya

Kulit ikan yang tak dimasak dengan matang memang masih akan menyisakan lendir dan bau amis. Namun yang perlu Anda ketahui, kulit itu melindungi daging ikan dari temperatur yang ekstrem -apakah itu suhu dari es atau panasnya arang. Kulit ikan juga mudah dibuang (Anda bisa minta tolong penjual untuk membuangnya).

Namun selama kulitnya jenis yang tipis, kulit ikan yang sudah masak juga cukup lezat. Kecuali kulit ikan yang tebal, seperti pada ikan todak atau ikan kerapu, lebih baik sih dibuang saja.

Nah, sekarang kalian sudah tahu kan betapa pentingnya dan betapa mudahnya kita menkonsumsi ikan? Jadi, tunggu apa lagi? Ayo! Mulai saat ini, kita merajinkan diri mengkonsumsi ikan untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat.

0 komentar:

Posting Komentar